Friday 24 May 2013

Saat dimana seorang hamba paling dekat kepada Tuhannya

Assalamualaikum semoga sahabat-sahabat sentiasa berada dalam lindungan Yang Maha Kuasa,

Alhamdulillah syukur ke hadrat ilahi hari ini kita masih lagi diberi kesempatan untuk menikmati nikmat nyawa dan pemberian udara yang kita sedut seharian tanpa bayaran satu sen pun hatta tanpa tukaran apa jua sekalipun.


Pernahkan sahabat-sahabat berasa tidak sabar untuk solat?
Hmmmm...soalan ini nampak dan kelihatan agak praktikal malah mungkin terlalu subjektif untuk dijawab mahupun dinilai kan...

Ingin saya kongsikan hasil pembacaan saya dalam sebuah blog...

Kata Rasulullah Saw, "Saat dimana seorang hamba paling dekat kepada Tuhannya, Allah Azza Wajalla, adalah ketika dia bersujud.(HR. Muslim dari Abu Hurairah ra)

Namun, tahukah Anda bahwa dengan banyak bersujud maka muatan-muatan listrik yang ada dalam tubuh kita akan keluar kerana diserap oleh bumi (tanah)?

Apa itu muatan-muatan listrik?

Abdurrahman Al-Asymawi, seorang ulama terkemuka berkebangsaan Mesir dalam bukunya yang berjudul Basysyiru Wa La Tunffiru mengatakan, setiap hari tubuh menyerap cahaya dan tenaga listrik magnetis yang tak sedikit jumlahnya melalui perangkat-perangkat listrik yang kita gunakan.

Sehingga dengan demikian tubuh ini menjadi alat untuk menyerap cahaya listrik magnetis dalam jumlah banyak. Ertinya, tubuh mengangkut sejumlah tenaga listrik tanpa kita sedari.

Ketika kita mengalami influenza, badan terasa pegal, berat, sesak, malas dan lemah, hal ini menandakan bahwa tubuh sedang merasakan sesuatu dari muatan magnetis tersebut. Lalu bagaimana jalan keluarnya?

Melalui riset ilmiahnya, seorang peneliti Barat yang non-muslim mengemukakan bahwa metode paling jitu untuk "mensucikan" tubuh dari kandungan listrik positif (yang berbahaya bagi tubuh) adalah dengan mengarahkan ubun ke bumi (tanah) lebih dari sekali. Kerana, tanah itu sifatnya negatif maka ia akan menarik muatan lsitrik yang positif, yang terdapat dalam tubuh.

Hal yang sama juga terjadi pada aliran (kabel) listrik dari gedung-gedung yang dialirkan ke dalam tanah. Tujuannaya adalah untuk menarik muatan listrik yang ada pada petir ke arah tanah.

Lebih jauh dia menjelaskan metode paling tepat adalah menempelkan ubun-ubun ke tanah secara langsung seraya memfokuskan arah pandangan ke arah pusat bumi. Kerana, dalam keadaan seperti itu, muatan lsitrik yang ada dalam tubuh akan terserap oleh bumi sacara lebih kuat dan dalam jumlah yang banyak.

Dan yang lebih mengagumkan adalah seperti yang kita ketahui bersama bahwa secara ilmiah pusat bumi adalah Makkah Al-Mukarramah. Lebih tepatnya lagi adalah Ka'bah, sebagaimana yang terdapat dalam kajian-kajian geografis dan disepakati oleh mereka yang ahli di bidangnya.

Jika demikian, sujud kepada Allah SWT yang kita lakukan setiap kali melaksanakan solat adalah merupakan saranan yang paling tepat untuk membuang muatan-muatan listrik berbahaya tersebut, sekaligus menjadi saranan yang paling utama untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, Yang Maha Pencipta.

"....maka, perbanyaklah oleh kalian bersujud," perintah Rasulullah (HR. Muslim dari Abu Hurairah).


Semoga kita semua diberkati Allah s.w.t.

No comments:

Post a Comment